titisan hujan yang turun
membasahi bumi yang kini gersang
lama bahang panas membakar tubuh
membuahkan titik-titik peluh
tak berkesudahan
kala senja tiba
hujan makin galak
menangis di dada langit
sebak yang bertandang
bisa menyejukkan
semua yang kepanasan
mendung,
kilat, juga guruh
sepakat bersahabat
tidak dipisah
bagai irama dengan lagu
setia aur dengan tebingnya
mengapa dinanti??
hujan turun
andai cuma mendengar
guruh seorang
mengamuk di muka langit nan pekat??
mengapa tidak??
berkawan payung
bila hujan bakal menjelma??
letih si hujan menangis
muncul pula si pelangi
memujuk hati
hujan yang luka
kenapa pernah..
memandang hujan dan pelangi
dengan nada tidak senang
sedangkan mereka
hanyalah sahabat
yang tak kenal
erti perpisahan
pandangan enteng
dari sepasang mata
hanya meremeh
Pencipta mereka
apakah realiti??
bukan panduan
untuk tautan ilusi
dan pandangan hati??
bila bahang terasa
iman pula
tidak senang duduknya
saat mula melakar pelangi
di awan nan tinggi
protesnya pula menjadi-jadi
lupa jadi tarian ingatan dan diri
iman makin dicampak ke tepi
tapi mengapa??
bila mendung muncul kembali
hati minta diisi??
hingga bila
mahu lupakan??
sejarah seorang manusia dicipta??
untuk apa??
kerana apa??
Penciptanya??
pelangi yang muncul
seketika cuma
buat ketenangan hati
perkukuh emosi
bina keyakinan diri
ujian rohani
lumrah alam
punya panas,hujan dan cerah kembali..
mengapa tidak??
memandangnya??
dengan serampang dua mata??
Fikir-fikirkanlah..
46. maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. [22:46]
36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun..... [4:36]
“Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sabaik-baiknya. Kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu(daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya” Surah Nuh (71): 17 –18
“Dari bumi(tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain” Suran Thaha (20): 55
0 comments:
Post a Comment